28 Maret, 2012

Syekh Jabalrantas

Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 829 H/1348 C/1426 M di lingkungan Pakuwuan Caruban, pusat kota Caruban Larang waktu itu.
Selama ini silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur. Kekurangjelasan asal-usul ini juga sama dengan kegelapan tahun kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah. Pengaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran beliau yang dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke-16 hingga akhir abad ke-17. Penguasa merasa perlu untuk mengubur segala yang berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yang mengalahkan dewan ulama serta ajaran resmi yg diakui Kerajaan Islam waktu itu. Hal ini kemudian menjadi latar belakang munculnya kisah bahwa Syekh Siti Jenar berasal dari cacing.

Undak Usuk Basa Warisan Feodal



Masyarakat Sunda pada masa sebelum perang bukan saja terkotak-kotak menurut kedudukannya secara sosial, melainkan juga dipisahkan oleh pemakaian bahasa yang berkelas-kelas dengan aturan 'undak usuk basa'.

13 Januari, 2012

Paksi Naga Liman

Konsep raja atau sultan sebagai penguasa dan pengayom bagi semesta alam di Cirebon diwujudkan dalam Kereta Paksi Naga Liman. Sebuah kereta yang sangat indah menyerupai kembarannya Kereta Singa Barong. Karya agung Panembahan Losari atau Pangeran Manis yang dikerjakan oleh Ki Natagana alias Ki Gede Kaliwulu ini merupakan gabungan tiga hewan, paksi, naga dan liman. Paksi atau burung melambangkan alam atas atau langit.

29 September, 2011

CERITA RAKYAT TENTANG BAGUS RANGIN

Diceritakan oleh informan bahwa ada seorang dalang dari Beber yang bernama Sabdani, yang mendalang dengan lakon cerita Bagus Rangin. Informan itu mendengar pada saat mereka menonton wayang ketika waktu kecil di klenteng-klenteng di daerah Jatiwangi. Tokoh Bagus Rangin muncul dalam cerita wayang Babad Bantar Jati, yang menceritakan Pangeran Kornel yang membantu ...Belanda dalam memberantas kaum pemberontak yang dikepalai Bagus Rangin. Bagus Rangin adalah pemberontak yang memihak kepada rakyat. Bagus Rangin memusatkan strateginya di Jati Tujuh di Bantar Jati yang sekarang sudah menjadi kecamatan. Desa itu dinamakan Jati Tujuh karena memang disana ada pohon jati berjumlah tujuh. Karena memihak rakyat inilah Bagus Rangin dianggap sebagai pemberontak.

21 September, 2011

Bong Cina Pasar Pagi

Di belakang Pasar Pagi kota Cirebon, samping sungai Sukalila, ada sebuah kompleks pemakaman orang China. Orang setempat menyebutnya sebagai 'Bong Cina' saja. Namun kata beberapa aparat keraton Kanoman, itu adalah makam Aria Wira Cula besrta keluarga dan para pengawalnya. Siapakah Aria WiraCula? Banyak versi mengatakan, yang paling umum diakui adalah, bahwa Aria Wira Cula adalah seorang berkebangsaan China yang bernama Tan Gun We. Dia hanya seorang saudagar biasa yang datang dari daratan China untuk berniaga ke beberapa Negara Asia dan kebetulan masuk ke wilayah Nusantara. Di pulau Jawa, Tan Gun We beserta teman bisnisnya sesame China yaitu Tan Cun Lay dan sam To Liong mendarat di pelabuhan Cirebon pada Tahun 1676. Ketiga orang ini malah tertarik kepada agama Islam yang saat itu sedang berkembang pesat di Cirebon. Maka mereka masuk Islam dengan kehendak sendiri. Bahkan Tan Gun We malah melpakan urusan dagangnya dan memutuskan untuk tinggal di Cirebon.

Klenteng Jamblang

Kenteng Jamblang merupakan salah satu klenteng yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, yang keberadaannya sangat berarti bagi masyarakat Tionghoa Jamblang. Di wilayah itu, Klenteng Jamblang menjadi satu-satunya tempat ibadah bagi masyarakat Tionghoa, yang sejak beberapa tahun belakangan terdesak jauh dari kejayaan yang pernah mereka raih puluhan tahun sebelumnya. Klenteng yang juga diakrabi masyarakat sekitarnya dengan sebutan rumah Toa Pe Kong Jamblang ini bahkan menjadi sebuah identitas masyarakat Tionghoa Jamblang.

28 Agustus, 2011

Arti Minal 'Aidin wal Faizin bukan maaf lahir batin

Ucapan ini: Selamat Hari Raya Idul Fitri, Taqobalallahu Minnaa wa Minkum, Minal ‘Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Batin, merupakan ucapan yang biasa disampaikan dan diterima oleh kaum muslimin di hari lebaran baik melalui lisan ataupun kartu ucapan idul fitri. Ada dua kalimat yang diambil dari bahasa arab di sana, yaitu kalimat ke dua dan tiga. Apakah arti kedua kalimat itu? Dari mana asal-usulnya? Sebagian orang kadang cukup mengucapkan minal ‘aidin wal faizin dengan bermaksud meminta maaf. Benarkah dua kalimat yang terakhir memiliki makna yang sama?